Here I am, and I am nothing. "I wonder at the arrogance of a haughty and vain person. Yesterday he was only a drop of semen and tomorrow he will turn into a corpse." (Imam Ali bin Abi Thalib a.s.)
Wednesday, July 24, 2013
Sunday, July 21, 2013
Saturday, July 20, 2013
Friday, July 12, 2013
EMPAT PERKARA SEBELUM TIDUR PLUS TASBIH AZ-ZAHRA
(Dari hadis yang dituliskan kembali dengan gaya bebas)
Rasulullah SAAW berpesan kepada Bunda Fatimah AS, putri tercintanya: "Hai Fatimah, jangan engkau tidur sebelum melakukan empat perkara, yaitu:
1. Sebelum mengkhatamkan Al-Qur'an
2. Sebelum membuat para Nabi memberimu syafaat di Hari Akhir
3. Sebelum para Muslim meridhaimu
4. Sebelum kau laksanakan Haji dan Umrah"
Bertanya Sayyidah Fatimah AS: "Ya Rasulullah.. Bagaimana aku dapat melaksanakan empat perkara seketika?"
Rasul yang mulia tersenyum dan bersabda: "Sebelum engkau tidur,
1. Bacalah Surat Al-Ikhlas tiga kali, dengan begitu seakan-akan kau mengkhatamkan seluruh Al-Qur'an." (Bismillaahir rahmaanir rahiim, Qulhuallaahu ahad' Allaahushshamad' lam yalid walam yuulad' walam yakul lahuu kufuwan ahad' (3x))
2. Bacalah salawat untukku dan para Nabi sebelum aku, maka kami semua akan memberi syafa'at di hari kiamat“. (Bismillaahir rahmaanir rahiim, Allaahumma shallii 'alaa Muhammad wa alii Muhammad (3x))
3. Beristighfarlah (memohonkan ampunan) untuk para Muslimin, maka mereka semua akan meridhaimu“. (Astaghfirullaahal 'adziim aladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum, dzul jalaali wal ikram wa atuubu ilaih (3x))
4. Perbanyaklah bertasbih (menyucikan Alla), bertahmid (menyukuri Allah), bertahlil (mentauhidkan Allah) dan bertakbir (mengagungkan Allah), maka seakan-akan kau telah melaksanakan ibadah Haji dan Umrah“. (Bismillaahir rahmaanir rahiim, Subhanallaahi aalhamdulillaahi walaailaaha illallaahu wallaahu akbar (3x))
--------------
Selanjutnya, Rasulullah juga mengajarkan kepada Lady of Light ini satu hal yang jauh lebih penting dari permintaan sederhananya melalui Imam Ali. Ceritanya begini. Suatu hari Imam Ali melihat Sayyidah Fatimah kepayahan menumbuk gandum, mengerjakan pekerjaan rumahnya sambil memomong Imam Hasan dan Imam Husain yang masih kecil. Imam Ali melihat tangannya luka-luka karena pekerjaan yang begitu berat. Beliau selanjutnya mengusulkan untuk memohon bantuan Rasulullah dengan meminjamkan tawanan/sahaya untuk membantu Fatimah.
Fatimah malu untuk melakukan itu dan akhirnya Imam Ali menyampaikannya sendiri. Namun Rasulullah yang terharu dengan penderitaan putri tercintanya tak dapat mengabulkan permohonan Sayyidah Fatimah. Imam Ali pulang dengan tangan hampa.
Malam hari menjelang tidur Baginda Rasul SAAW menyambangi rumah Ahlul Bayt ini dan bersabda kepada Fatimah. "Hai Fatimah, inginkah engkau kuberi sesuatu yang jauh lebih baik daripada apa yang engkau minta hari ini?" Tentu saja Sayyidatun Nisa I'll 'Alamin ini mengiyakan. Rasul selanjutnya bersabda, "yaitu engkau membaca 'Allahu Akbar' 34x, 'Alhamdulillah' 33x dan 'Subhanallah' 33x, sebelum tidur dan sesudah salat.
Wirid ini selanjutnya disebut 'Tasbih Az-Zahra'. Pada waktu Rasulullah wafat, Siti Fatimah kehilangan beliau luar biasa. Setiap hari beliau mengunjungi makam Kekasih Allah ini, biasanya sambil memeluk dan menggenggam kubur Baginda Rasul. Suatu saat beliau mengambil tanah dari kubur tersebut dan membuat butiran-butiran tanah yang selanjutnya digunakan sebagai alat untuk menghitung Tasbih Az-Zahra di atas. Inilah asal muasalnya tasbih yang kita kenal sekarang. Tasbih mengunakan butiran-butiran itu sunnah Keluarga Rasulullah SAAW.
(Dari hadis yang dituliskan kembali dengan gaya bebas)
Rasulullah SAAW berpesan kepada Bunda Fatimah AS, putri tercintanya: "Hai Fatimah, jangan engkau tidur sebelum melakukan empat perkara, yaitu:
1. Sebelum mengkhatamkan Al-Qur'an
2. Sebelum membuat para Nabi memberimu syafaat di Hari Akhir
3. Sebelum para Muslim meridhaimu
4. Sebelum kau laksanakan Haji dan Umrah"
Bertanya Sayyidah Fatimah AS: "Ya Rasulullah.. Bagaimana aku dapat melaksanakan empat perkara seketika?"
Rasul yang mulia tersenyum dan bersabda: "Sebelum engkau tidur,
1. Bacalah Surat Al-Ikhlas tiga kali, dengan begitu seakan-akan kau mengkhatamkan seluruh Al-Qur'an." (Bismillaahir rahmaanir rahiim, Qulhuallaahu ahad' Allaahushshamad' lam yalid walam yuulad' walam yakul lahuu kufuwan ahad' (3x))
2. Bacalah salawat untukku dan para Nabi sebelum aku, maka kami semua akan memberi syafa'at di hari kiamat“. (Bismillaahir rahmaanir rahiim, Allaahumma shallii 'alaa Muhammad wa alii Muhammad (3x))
3. Beristighfarlah (memohonkan ampunan) untuk para Muslimin, maka mereka semua akan meridhaimu“. (Astaghfirullaahal 'adziim aladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum, dzul jalaali wal ikram wa atuubu ilaih (3x))
4. Perbanyaklah bertasbih (menyucikan Alla), bertahmid (menyukuri Allah), bertahlil (mentauhidkan Allah) dan bertakbir (mengagungkan Allah), maka seakan-akan kau telah melaksanakan ibadah Haji dan Umrah“. (Bismillaahir rahmaanir rahiim, Subhanallaahi aalhamdulillaahi walaailaaha illallaahu wallaahu akbar (3x))
--------------
Selanjutnya, Rasulullah juga mengajarkan kepada Lady of Light ini satu hal yang jauh lebih penting dari permintaan sederhananya melalui Imam Ali. Ceritanya begini. Suatu hari Imam Ali melihat Sayyidah Fatimah kepayahan menumbuk gandum, mengerjakan pekerjaan rumahnya sambil memomong Imam Hasan dan Imam Husain yang masih kecil. Imam Ali melihat tangannya luka-luka karena pekerjaan yang begitu berat. Beliau selanjutnya mengusulkan untuk memohon bantuan Rasulullah dengan meminjamkan tawanan/sahaya untuk membantu Fatimah.
Fatimah malu untuk melakukan itu dan akhirnya Imam Ali menyampaikannya sendiri. Namun Rasulullah yang terharu dengan penderitaan putri tercintanya tak dapat mengabulkan permohonan Sayyidah Fatimah. Imam Ali pulang dengan tangan hampa.
Malam hari menjelang tidur Baginda Rasul SAAW menyambangi rumah Ahlul Bayt ini dan bersabda kepada Fatimah. "Hai Fatimah, inginkah engkau kuberi sesuatu yang jauh lebih baik daripada apa yang engkau minta hari ini?" Tentu saja Sayyidatun Nisa I'll 'Alamin ini mengiyakan. Rasul selanjutnya bersabda, "yaitu engkau membaca 'Allahu Akbar' 34x, 'Alhamdulillah' 33x dan 'Subhanallah' 33x, sebelum tidur dan sesudah salat.
Wirid ini selanjutnya disebut 'Tasbih Az-Zahra'. Pada waktu Rasulullah wafat, Siti Fatimah kehilangan beliau luar biasa. Setiap hari beliau mengunjungi makam Kekasih Allah ini, biasanya sambil memeluk dan menggenggam kubur Baginda Rasul. Suatu saat beliau mengambil tanah dari kubur tersebut dan membuat butiran-butiran tanah yang selanjutnya digunakan sebagai alat untuk menghitung Tasbih Az-Zahra di atas. Inilah asal muasalnya tasbih yang kita kenal sekarang. Tasbih mengunakan butiran-butiran itu sunnah Keluarga Rasulullah SAAW.
Saturday, May 18, 2013
Islam to be dominant UK religion: Report
Islam to be dominant UK religion: Report
According to a report published by the Office for National Statistics (ONS), the number of people following the Christian faith in the UK has fallen from 71.7 percent in 2001 to 59.3 percent in 2011.
The total number Christians in England and Wales dropped by 4.1 million to 33.2 million over the past ten years.
The decline could suggest that only a minority of people in Britain will describe themselves as Christians within the next decade.
The analysis also showed that one in 10 under 25s in Britain is now a Muslim.
Meanwhile, it was revealed that while nearly half (48 percent) of British Muslims are aged under 25, almost a quarter of Christians are over 65.
Executive director of the National Secular Society Keith Porteous Wood said that Christianity may be unattractive to young people as it "lacks relevance to their lives".
SSM/HE
Islam could overtake Christianity as the dominant religion in Britain in ten years for first time, a fresh analysis of the 2011 census suggests.
According to a report published by the Office for National Statistics (ONS), the number of people following the Christian faith in the UK has fallen from 71.7 percent in 2001 to 59.3 percent in 2011.
The total number Christians in England and Wales dropped by 4.1 million to 33.2 million over the past ten years.
The decline could suggest that only a minority of people in Britain will describe themselves as Christians within the next decade.
The analysis also showed that one in 10 under 25s in Britain is now a Muslim.
Meanwhile, it was revealed that while nearly half (48 percent) of British Muslims are aged under 25, almost a quarter of Christians are over 65.
Executive director of the National Secular Society Keith Porteous Wood said that Christianity may be unattractive to young people as it "lacks relevance to their lives".
SSM/HE
Saturday, May 04, 2013
openboooks: SARIF TAMBAK OSO, Djamil Suherman
openboooks: SARIF TAMBAK OSO, Djamil Suherman: Judul/Title: Sarip Tambak-Oso; Kisah-kasih seorang ibu Penulis/Author: Djamil Suherman Penerbit/Publisher: Mizan Edisi/Edition: ...
Wednesday, April 17, 2013
Wednesday, April 10, 2013
Sunday, April 07, 2013
Sunday, March 31, 2013
Saturday, March 30, 2013
Sunday, March 03, 2013
Educating Indonesia - 101 East - Al Jazeera English
Educating Indonesia - 101 East - Al Jazeera English
Participants in Indonesia Mengajar, a programme funded by private corporations and run by prominent university educator Anies Baswedan, are given army survival training before being deployed. But they are not soldiers; they are educated professionals sent to remote corners of the archipelago to teach as volunteers in some of Indonesia's most impoverished schools. The volunteer teachers must deal with one of the worst education systems in the world. Indonesia recently ranked last in a landmark education report that measured literacy, test results, graduation rates and other key benchmarks in 50 nations. Only a third of Indonesian students - in a country where 57 million attend school - complete basic schooling and the education system is plagued by poor teaching and corruption.
Indonesian educators and commentators have slammed the country's school system for placing more emphasis on rote learning than creative thinking. A culture of teaching anchored in obedience as well as a rigid approach to religious studies and assigned reading have been described as major problems. Education experts say less than half of the country's teachers possess even the minimum qualifications to teach properly and teacher absenteeism hovers at around 20 percent. Many teachers in the public school system work outside of the classroom to improve their incomes.
Indonesian Corruption Watch claims there are very few schools in the country that are clean of graft, bribery or embezzlement - with 40 percent of their budget siphoned off before it reaches the classroom. Meanwhile, millions of dollars in foreign aid is poured into the country's education system despite the government spending only a very small proportion of its GDP on schooling. And some international observers are asking why Indonesia still relies on external funding for school construction given that it has been listed as a middle income country by the World Bank. Responding to its critics, the Indonesian government is introducing a new curriculum in an effort to simplify education, slash drop-out rates and produce more PhDs. One of the government's most controversial proposals has been to abolish or postpone the teaching of science, geography and English in elementary schools and to instead introduce compulsory subjects that promote national identity and patriotic values. Many educators are concerned that this could push Indonesia back to the Stone Age in a rapidly globalising world. They argue that a child's early years are the time to provide them with a more formative education using critical thinking, especially considering the high drop-out rates after primary school. But the government has defended the changes to the curriculum by arguing that they are trying to simplify a school system that has been criticised for overwhelming elementary students with too many subjects. 101 East investigates the world's fourth largest education system and asks what can be done to improve schooling in one of the fastest-growing economies where a third of the population is school-aged.
| |||||||
Source:
Al Jazeera
| |||||||
Subscribe to:
Posts (Atom)